Pesantren di Indonesia memiliki misi luhur yang melampaui pendidikan formal, yaitu Membentuk Pribadi Muslim yang bertakwa sekaligus berdaya saing di tengah kompleksitas global. Institusi pendidikan ini tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu agama semata, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan hidup dan mentalitas adaptif, menjadikan mereka individu yang siap menghadapi tantangan dunia tanpa kehilangan identitas keislaman mereka.
Proses Membentuk Pribadi Muslim yang bertakwa di pesantren dimulai dengan penanaman fondasi keimanan dan ibadah yang kuat. Santri dibiasakan dengan salat lima waktu berjamaah, membaca Al-Qur’an setiap hari, serta mempelajari dasar-dasar akidah, fikih, dan akhlak. Lingkungan asrama yang agamis dan bimbingan langsung dari kiai serta ustadz secara konsisten menanamkan nilai-nilai kesederhanaan, disiplin, kejujuran, dan kemandirian. Misalnya, di sebuah pesantren di Bandung, Jawa Barat, setiap hari Rabu, 16 Juli 2025, pukul 04.00 WIB, santri sudah bangun untuk salat tahajud dan mengaji, membentuk kebiasaan spiritual yang kuat sejak dini. Praktik ini menjadi pondasi takwa yang akan mereka bawa sepanjang hidup.
Namun, pesantren modern juga menyadari pentingnya Membentuk Pribadi Muslim yang berdaya saing. Oleh karena itu, banyak pesantren yang mengintegrasikan kurikulum pendidikan umum, setara dengan sekolah formal, mulai dari matematika, sains, hingga bahasa asing. Selain itu, mereka juga menyediakan berbagai program pengembangan keterampilan. Santri diajarkan kemampuan berorganisasi, public speaking, bahkan kewirausahaan. Misalnya, pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 10.00 WIB, sebuah pesantren di Surabaya mengadakan lokakarya digital marketing untuk santri tingkat akhir, mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja yang kompetitif. Tujuan dari ini adalah agar alumni pesantren tidak hanya menjadi ulama atau pendakwah, tetapi juga profesional di berbagai bidang yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Pembentukan karakter mandiri dan berdaya saing juga terlihat dari sistem pendidikan pesantren yang mendorong santri untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dan bekerja sama. Mereka dilatih untuk tidak mudah menyerah dan memiliki inisiatif. Bahkan, beberapa pesantren memiliki program magang di unit usaha milik pesantren sendiri atau bekerja sama dengan UMKM lokal, memberikan pengalaman nyata kepada santri. Seorang petugas dari Dinas Koperasi dan UKM yang berkunjung ke sebuah pesantren di Yogyakarta pada hari Senin, 21 Juli 2025, pukul 14.00 WIB, sempat mengapresiasi semangat wirausaha yang ditunjukkan para santri. Dengan demikian, pesantren terus berinovasi dalam Membentuk Pribadi Muslim yang utuh: bertakwa dalam spiritualitas dan unggul dalam kapasitas untuk berkontribusi nyata pada kemajuan bangsa.