Kisah-kisah para kekasih Allah selalu menarik untuk direnungkan, tak terkecuali cerita tentang seorang Wali Allah Unik yang hidup pada masa Sultan Murad IV dari Kesultanan Utsmaniyah. Sosok wali ini dikenal dengan kezuhudannya yang ekstrem dan penampilan yang seringkali dianggap “aneh” oleh masyarakat umum. Namun, di balik itu, tersimpan hikmah dan karamah yang hanya diketahui oleh orang-orang saleh.
Pada suatu malam, Sultan Murad IV gelisah karena tidak bisa tidur. Ia memerintahkan pengawalnya untuk mencarikan seorang wali Allah yang dikenal sebagai “wali gila” karena perilakunya yang tidak biasa. Sultan ingin meminta doa dari wali tersebut agar ia bisa menenangkan hatinya. Ini menunjukkan kepercayaan Sultan terhadap keberkahan doa para wali.
Setelah pencarian yang panjang, pengawal menemukan Wali Allah Unik itu di sebuah sudut kota, sedang bertengger di atas pohon. Dengan hati-hati, pengawal menyampaikan pesan Sultan. Wali tersebut, tanpa banyak bicara, langsung turun dari pohon dan mengikuti pengawal menuju istana, menunjukkan kepatuhan meskipun penampilannya sederhana.
Sesampainya di hadapan Sultan, wali itu hanya terdiam. Sultan Murad IV lantas menceritakan kegelisahannya dan meminta doa. Dengan tenang, sang Wali Allah Unik berkata, “Wahai Sultan, bukankah engkau adalah seorang penguasa yang adil? Tidurlah dengan tenang, karena keadilanmu adalah doa terbaik untuk rakyatmu.” Jawaban ini sangat menampar sekaligus menenangkan Sultan.
Kisah berlanjut. Beberapa waktu kemudian, Sultan kembali mencari wali tersebut. Namun, kali ini, wali itu tidak bisa ditemukan. Sultan menyuruh pengawalnya untuk mencari tahu kabar sang wali. Ternyata, Wali Allah Unik itu telah wafat. Sultan Murad IV, yang merasa sangat kehilangan, memutuskan untuk ikut menyalati dan mengurus jenazahnya.
Ketika jenazah akan dimandikan, ditemukan sebuah catatan kecil di kantong baju sang wali. Catatan itu berisi pesan terakhir dari sang wali, yang berbunyi: “Saya adalah hamba Allah yang mencintai kebenaran dan keadilan. Jika ada Sultan yang adil, maka doakanlah ia.” Pesan ini semakin menguatkan kekaguman Sultan.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa keutamaan seseorang di sisi Allah tidak selalu terlihat dari penampilan atau gelar. Seorang Wali Allah Unik seperti ini mengajarkan kita tentang pentingnya keikhlasan, keadilan, dan kesederhanaan. Kisah ini juga menunjukkan betapa para pemimpin besar pun membutuhkan nasihat dan doa dari orang-orang saleh.